SIKAP, MOTIVASI dan KONSEP DIRI
1. Pengertian Sikap
Melalui tindakan dan
proses pembelajaran, orang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap yang kemudian
akan mempengaruhi perilaku pembeli. Kepercayaan adalah suatu pemikiran
deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Suatu sikap menjelaskan
suatu organisasi dari motivasi, perasaan emosional, persepsi dan proses
kognitif kepada suatu aspek.
2. Fungsi sikap
Sikap mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1. Fungsi Penyesuaian
Fungsi ini mengarahkan
manusia menuju obyek yang menyenangkan atau menjauhi obyek yang tidak
menyenangkan. Hal ini mendukung konsep utilitarian mengenai maksimasi hadiah
atau penghargaan dan minimisasi hukuman.
2. Fungsi Pertahanan
Diri
Sikap dibentuk untuk
melindungi ego atau citra diri terhadap ancaman serta membantu untuk memenuhi
suatu fungsi dalam mempertahankan diri.
3. Fungsi Ekspresi
Nilai
Sikap ini
mengekspresikan nilai-nilai tertentu dalam suatu usaha untuk menerjemahkan nilai-nilai
tersebut ke dalam sesuatu yang lebih nyata dan lebih mudah ditampakkan.
4. Fungsi Pengetahuan
Manusia membutuhkan
suatu dunia yang mempunyai susunan teratur rapi, oleh karena itu mereka mencari
konsistensi, stabilitas, definisi dan pemahaman dari suatu kebutuhan yang
selanjutnya berkembanglah sikap ke arah pencarian pengetahuan.
5. fungsi Utilitarian
mengacu pada ide bahwa
orang mengekpresikan perasaan untuk memaksimalkan hukuman yang mereka terima
dari orang lain.
3.
Komponen
Sikap
Ada tiga komponen yang secara
bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude)
yaitu :
a. Kognitif (cognitive).
Berisi kepercayaan
seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap.
Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang
mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu.
b. Afektif (affective)
Menyangkut masalah
emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen
ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu.
c. Konatif (conative)
Komponen konatif atau
komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau
kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan
obyek sikap yang dihadapi.
4. Pengertian Motivasi
Motivasi menurut
American Encyclopedia adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok
pertentangan) dalam diri sesoerang yang membangkitkan topangan dan tindakan.
Motivasi meliputi factor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat
diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.
Dengan demikian
motivasi dapat diartikan sebagai pemberi daya penggerak yang menciptakan
kegairahan seseorang agar mereka mau bekerjasama,bekerja efektif dan
terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan.motivasi konsumen
adalah keadaan di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu
untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Dengan adanya
motivasi pada diri seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan
pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan. Jadi motivasi adalah proses
untuk mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang diinginkan.
Proses motivasi :
·
tujuan. Perusahaan
harus bias menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai, baru kemudian
konsumen dimotivasi ke arah itu.
·
mengetahui
kepentingan. Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan konsumen tidak hanya
dilihat dari kepentingan perusahaan semata
·
komunikasi efektif.
Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat
mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa mereka
dapatkan.
·
integrasi tujuan.
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan
konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk mencari laba serta perluasan pasar.
Tujuan individu konasumen adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.kedua
kepentingan di atas harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian.
5.
Konsep diri
Konsep diri adalah
semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang
dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Stuart
dan Sundeen, 1991). Termasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya,
interaksi orang lain dan lingkungannya, nilai-nilai yang berkaitan dengan
pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya (Beck, Willian, Rawlin, 1986)
lebih menjelaskan bahwa konsep diri adalah cara individu memandang dirinya
secara utuh
Secara umum disepakati
bahwa konsep diri belum ada saat lahir. konsep diri berkembang secara bertahap
saat bayi mulai mengenal dan membedakan dirinya dengan orang lain. Perkembangan
konsep diri terpacu cepat dengan perkembangan bicara. Nama dan panggilan anak
merupakan aspek bahasa yang utama dalam membantu perkembangan identitas. Dengan
memanggil nama, anak mengartikan dirinya istimewa, unik dan mandiri.
Konsep diri memberi
kita kerangka acuan yang mempengaruhi manajemen kita terhadap situasi dan
hubungan kita dengan orang lain. Kita mulai membentuk konsep diri saat usia
muda. Masa remaja adalah waktu yang kritis ketika banyak hal secara kontinu
mempengaruhi konsep diri. Jika seorang anak mempunyai masa kanak-kanak yang
aman dan stabil, maka konsep diri masa remaja anak tersebut secara mengejutkan
akan sangat stabil (Marsh, 1990). Ketidaksesuaian antara aspek tertentu dari
kepribadian dan konsep diri dapat menjadi sumber stress atau konflik.
Konsep diri dipelajari
melalui kontak sosial dan pengalaman berhubungan dengan orang lain. Pandangan
individu tentang dirinya dipengaruhi oleh bagaimana individu mengartikan
pandangan orang lain tentang dirinya.
SUMBER:
http://delviadelvi.wordpress.com/2011/01/20/sikap-motivasi-dan-konsep-diri-terhadap-perilaku-konsumen/
http://alitinanti.blogspot.com/2011/12/perilaku-konsumen-sikap-motivasi-dan.html
http://alitinanti.blogspot.com/2011/12/perilaku-konsumen-sikap-motivasi-dan.html
Secara umum disepakati bahwa konsep diri belum ada saat lahir. konsep diri berkembang secara bertahap saat bayi mulai mengenal dan membedakan dirinya dengan orang lain. Perkembangan konsep diri terpacu cepat dengan perkembangan bicara. Nama dan panggilan anak merupakan aspek bahasa yang utama dalam membantu perkembangan identitas. Dengan memanggil nama, anak mengartikan dirinya istimewa, unik dan mandiri.
Konsep diri memberi kita kerangka acuan yang mempengaruhi manajemen kita terhadap situasi dan hubungan kita dengan orang lain. Kita mulai membentuk konsep diri saat usia muda. Masa remaja adalah waktu yang kritis ketika banyak hal secara kontinu mempengaruhi konsep diri. Jika seorang anak mempunyai masa kanak-kanak yang aman dan stabil, maka konsep diri masa remaja anak tersebut secara mengejutkan akan sangat stabil (Marsh, 1990). Ketidaksesuaian antara aspek tertentu dari kepribadian dan konsep diri dapat menjadi sumber stress atau konflik.
Konsep diri dipelajari melalui kontak sosial dan pengalaman berhubungan dengan orang lain. Pandangan individu tentang dirinya dipengaruhi oleh bagaimana individu mengartikan pandangan orang lain tentang dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar